Tuesday, May 6, 2014

Sejarah masuk nya islam ke nusantara

Islam masuk ke wilayah nusantara keadaannya kompleks sekali baik secara historis maupun secara sosiologis. Letak kepulauan Nusantara yang strategis diapit oleh 2 benua yaitu benua Asia dan Australia, dan di apit oleh 2 samudra yaitu samudra Pasifik dan samudra Hindia.

Ada dua faktor utama yang menyebabkan Indonesia mudah dikenal oleh bangsa-bangsa lain terutama oleh bangsa timur tengah dalam penyebaran agama islam, di antaranya yaitu:

1. Letak geografisnya yang strategis. Kepulauan Indonesia berada di persimpangan jalan raya Internasional, dari jurusan Timur Tengah menuju Tiongkok melalui lautan dan jalan menuju benua Ameriika serta Australia.

2. Kesuburan tanahnya yang menghasilkan bahan-bahan keperluan hidup yang dibutuhkan oleh bangsa-bangsa lain terutama rempah-rempah.

Sebenarnya ada teori untuk menentukan kapan Islam datang ke Indonesia, salah satunya adalah:
1. Islam masuk ke Indonesia langsung dari Arab (mekkah). Sebab Mekkah adalah sebagai pusat agama Islam dan mesir sebagai pusat pembelajaran agama Islam. Hamka juga menolak pendapat yang menyatakan bahwa Islam masuk ke Indonesia pada Abad ke 13 M. sebab pada abad 13 M di Indonesia telah berdiri kekuasaan politik Islam. Masuknya Islam ke Indonesia adalah pada abad ke 7 M. tiori ini disebut Tiori Mekkah. Dikemukakan oleh Prof.Hamka.

Cara penyebaran Islam di Nusantara dilakukan melewati berbagai jalan diantaranya adalah melalui perdagangan, sosial, dan pengajaran.

1. Perdagangan
Para pedagang muslim yang berasal dari Arab, Persia, dan India telah ikut ambil bagian dalam lalu lintas perdagangan yang menghubungkan Asia Barat, Asia Timur, dan Asia Tenggara pada abad ke-7 samapai abad ke 16. Para pedagang muslim itu akhirnya singgah juga di Indonesia , dan ternyata yang mereka lakukan bukan hanya berdagang, tetapi juga berdakwah dan menyebarkan agama Islam. Saat berdagang mereka menunjukan pribadi muslim yang baik, berbudi luhur, jujur, amanah, dan dapat dipecaya. Hal tersebut menjadi daya tarik yang utama sehingga banyak orang yang sukarela masuk Islam tanpa paksaan.

2. Hubungan Sosial
Para mubaligh yang menyebarkan Islam di nusantara ternyata tidak hanya aktifberdagang, merekapun aktif dalam kegiatan sosial yang ada di lingkungan mereka tinggal, bahkan sebagain dari mereka ada yang menetap di lingkungan tersebut karena mereka menikah dengan penduduk setempat. Banyak hal yang dilakukan para mubaligh dalam kegiatan kemasyarakatan, merekapun mengajarkan tentang persamaan hak tidak ada perbedaan satu sama lainnya karena kemulaian manusia tidak ditentukan oleh kastanya kecuali karena ketaqwaannya kepada Allah. Islam mengajarkan agar umatnya saling membantu, yang kaya membantu yang miskin, yang kuat membantu yang lemah, dan sebagainya. Sehingga dengan ajarann ini menyebabkan Islam semakin mudah diterimamasyarakat karena ajrannya sangat luhur.


3. Pendidikan dan Pengajaran
Ajaran Nabi Muhammad SAW. Tentang “Sampaikanlah dariku walau hanya satuayat”, menjadi motivator para mubaligh Islam pada saat itu untuk semakin bersemangatmenyempaikan ajaran Islam. Disetiap kesempatan para mubaligh menyampaikan ajaranIslam kepada masyarakat sekitar melalui pendidikan dan pengajaran dengan menggunakan mushala, rumah salah seorang warga, bahkan tempat terbuka seperti di bawah pohon rindang sebagai tempat untuk menyampaikan dakwahnya.
Para mubaligh yang pertama kali berjasa besar dan berhasil menyebarkan agama islam di Nusantara khususnya di Jawa melalui jalur pengajaran atau pendidikan adalah para wali. Para wali itu banyak sekali jumlahnya. Karenanya untuk megkoordinasikan kegiatan dakwah yang dilakukan oleh para wali dibentuklah sebuah organisasi para wali dengan nama wali songo yang beranggotakan 9 orang. Yaitu:
1. Sunan Maulana Malik Ibrahim
2. Sunan Ampel
3. Sunan Bonang
4. Sunan Giri
5. Sunan Drajat
6. Sunan Kalidjaga
7. Sunan Kudus
8. Sunan Muria
9. Sunan Gunung Jati

sumber : http://nisa478.blogspot.com/
http://fachbeta-riac.blogspot.com/

post oleh : nabila nur paramita (22) 

No comments:

Post a Comment