Islam masuk ke wilayah nusantara keadaannya kompleks sekali
baik secara historis maupun secara sosiologis. Letak kepulauan Nusantara yang
strategis diapit oleh 2 benua yaitu benua Asia dan Australia, dan di apit oleh
2 samudra yaitu samudra Pasifik dan samudra Hindia.
Ada dua faktor utama yang menyebabkan Indonesia mudah
dikenal oleh bangsa-bangsa lain terutama oleh bangsa timur tengah dalam
penyebaran agama islam, di antaranya yaitu:
1. Letak geografisnya yang strategis. Kepulauan
Indonesia berada di persimpangan jalan raya Internasional, dari jurusan Timur
Tengah menuju Tiongkok melalui lautan dan jalan menuju benua Ameriika serta
Australia.
2. Kesuburan tanahnya yang menghasilkan bahan-bahan
keperluan hidup yang dibutuhkan oleh bangsa-bangsa lain terutama rempah-rempah.
Sebenarnya ada teori untuk menentukan kapan Islam datang ke
Indonesia, salah satunya adalah:
1. Islam masuk ke Indonesia langsung dari Arab
(mekkah). Sebab Mekkah adalah sebagai pusat agama Islam dan mesir sebagai pusat
pembelajaran agama Islam. Hamka juga menolak pendapat yang menyatakan bahwa
Islam masuk ke Indonesia pada Abad ke 13 M. sebab pada abad 13 M di Indonesia
telah berdiri kekuasaan politik Islam. Masuknya Islam ke Indonesia adalah pada
abad ke 7 M. tiori ini disebut Tiori Mekkah. Dikemukakan
oleh Prof.Hamka.
Cara
penyebaran Islam di Nusantara dilakukan melewati berbagai jalan
diantaranya adalah melalui perdagangan, sosial, dan pengajaran.
1.
Perdagangan
Para
pedagang muslim yang berasal dari Arab, Persia, dan India telah ikut ambil bagian dalam
lalu lintas perdagangan yang menghubungkan Asia Barat, Asia Timur, dan
Asia Tenggara pada abad ke-7 samapai abad ke 16. Para pedagang muslim itu
akhirnya singgah juga di Indonesia , dan ternyata yang mereka lakukan
bukan hanya berdagang, tetapi juga berdakwah dan menyebarkan agama
Islam. Saat berdagang mereka menunjukan pribadi muslim yang baik,
berbudi luhur, jujur, amanah, dan dapat dipecaya. Hal tersebut
menjadi daya tarik yang utama sehingga banyak orang yang sukarela
masuk Islam tanpa paksaan.
2. Hubungan
Sosial
Para
mubaligh yang menyebarkan Islam di nusantara ternyata tidak hanya
aktifberdagang, merekapun aktif dalam kegiatan sosial yang ada di
lingkungan mereka tinggal, bahkan sebagain dari mereka ada yang
menetap di lingkungan tersebut karena mereka menikah dengan penduduk
setempat. Banyak hal yang dilakukan para mubaligh dalam
kegiatan kemasyarakatan, merekapun mengajarkan tentang persamaan hak
tidak ada perbedaan satu sama lainnya karena kemulaian manusia tidak
ditentukan oleh kastanya kecuali karena ketaqwaannya kepada Allah.
Islam mengajarkan agar umatnya saling membantu, yang kaya membantu
yang miskin, yang kuat membantu yang lemah, dan sebagainya. Sehingga
dengan ajarann ini menyebabkan Islam semakin mudah diterimamasyarakat
karena ajrannya sangat luhur.
3.
Pendidikan dan Pengajaran
Ajaran Nabi
Muhammad SAW. Tentang “Sampaikanlah dariku walau hanya satuayat”, menjadi
motivator para mubaligh Islam pada saat itu untuk semakin
bersemangatmenyempaikan ajaran Islam. Disetiap kesempatan para
mubaligh menyampaikan ajaranIslam kepada masyarakat sekitar melalui
pendidikan dan pengajaran dengan menggunakan mushala, rumah salah seorang
warga, bahkan tempat terbuka seperti di bawah pohon rindang sebagai tempat
untuk menyampaikan dakwahnya.
Para
mubaligh yang pertama kali berjasa besar dan berhasil menyebarkan agama islam
di Nusantara khususnya di Jawa melalui jalur pengajaran atau pendidikan adalah
para wali. Para wali itu banyak sekali jumlahnya. Karenanya untuk
megkoordinasikan kegiatan dakwah yang dilakukan oleh para wali dibentuklah
sebuah organisasi para wali dengan nama wali songo yang
beranggotakan 9 orang. Yaitu:
1. Sunan
Maulana Malik Ibrahim
2. Sunan
Ampel
3. Sunan
Bonang
4. Sunan
Giri
5. Sunan
Drajat
6. Sunan
Kalidjaga
7. Sunan
Kudus
8. Sunan
Muria
9. Sunan
Gunung Jati
sumber
: http://nisa478.blogspot.com/
http://fachbeta-riac.blogspot.com/
post oleh :
nabila nur paramita (22)
No comments:
Post a Comment